Jumat, 10 Desember 2010

FREE PITCHING

Kalau kata Djoko Hartanto (pendiri majalah desain grafis concept) “ Istilah kasarnya bersedia di coba tanpa kepastian di nikahi “. Benar –benar  menyakitkan bagi para desainer grafis di Indonesia, tapi kenapa masih ada atau mungkin banyak agency creative melakukan free pitching. Padahal untuk melakukan free pitching kita telah mengalami kerugian ide, layout, konsep sampai contoh hasil atau dummy, dan belum tentu kerja sama dengan kita. Apalagi karya kita hanya untuk bahan contekan perusahaan tersebut, dengan kata lain hanya di manfaatkan.

Mungkin kita harus lebih sabar dan kerja keras untuk memberi pemahaman pada klien atau masyarakat luas tentang desain, tapi tidak ada salahnya kita mencoba hal tersebut, karena bila tidak sampai kapan profesi kita (desainer grafis atau komunikasi visual) tidak di hargai.

Mungkin di ibaratkan dengan harga cabai di pasar misalnya seharga Rp.10.000,-/kg, maka semua pasar serempak dengan harga tersebut. Mengapa kita tidak mencoba seperti ini, menyepakati sebuah penghargaan untuk karya – karya yang tentu saja tidak murah dan tidak mudah. Dan saya yakin tidak semua orang bisa melakukan apa yang kita bisa lakukan (desain grafis atau komunikasi visual), karena kita memiliki proses yang dilalui profesi – profesi professional yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar