Jumat, 10 Desember 2010

FREE PITCHING

Kalau kata Djoko Hartanto (pendiri majalah desain grafis concept) “ Istilah kasarnya bersedia di coba tanpa kepastian di nikahi “. Benar –benar  menyakitkan bagi para desainer grafis di Indonesia, tapi kenapa masih ada atau mungkin banyak agency creative melakukan free pitching. Padahal untuk melakukan free pitching kita telah mengalami kerugian ide, layout, konsep sampai contoh hasil atau dummy, dan belum tentu kerja sama dengan kita. Apalagi karya kita hanya untuk bahan contekan perusahaan tersebut, dengan kata lain hanya di manfaatkan.

Mungkin kita harus lebih sabar dan kerja keras untuk memberi pemahaman pada klien atau masyarakat luas tentang desain, tapi tidak ada salahnya kita mencoba hal tersebut, karena bila tidak sampai kapan profesi kita (desainer grafis atau komunikasi visual) tidak di hargai.

Mungkin di ibaratkan dengan harga cabai di pasar misalnya seharga Rp.10.000,-/kg, maka semua pasar serempak dengan harga tersebut. Mengapa kita tidak mencoba seperti ini, menyepakati sebuah penghargaan untuk karya – karya yang tentu saja tidak murah dan tidak mudah. Dan saya yakin tidak semua orang bisa melakukan apa yang kita bisa lakukan (desain grafis atau komunikasi visual), karena kita memiliki proses yang dilalui profesi – profesi professional yang lain.

Sabtu, 21 Agustus 2010

Desain di Indonesia


Di era manapun selalu ada kasus dimana terdapat orang2 yang ingin merusak sesuatu.di belahan dunia manapun. Dalam kasus ini kita akan mengangkat tentang “seni” desain secara khusus. Kami metihat segala sesuatu di dunia ini memerlukan desain, dari hanya sebuah gelas, buku, kaos dll. Kami telah berkecimpung di dunia ini lebih dari satu tahun, dan dari yang dapat kita lihat adalah di Indonesia mereka mengatakan bahwasanya desain bias di lakukan semua orang. Kita tidak dapat menyalahkan mereka untuk memiliki mindset seperti ini, hanya saja yang cukup mengganggu adalah apabila terdapat sebuah institusi yang bergerak dalam area inidan mereka “membunuh” seni desain. Pertanyaannya adalah, bagaimana mereka membunuh desain? “pembunuhan seni desain” dalam berbagai bentuk. Seperti ; “desain gratis, desain murah dll”. Setelah kita mengkonfirmasi ke mereka, alasan mereka selalu sama; “kita Cuma nyari nafkah“ atau “ini bisnis bung”. Statement ini tidak dapat diterima, seharusnya kita tidak merugikan orang lain untuk mencari nafkah, seharusnya tidak merugikan orang lain dan menyalahkan ilmu bisnis. Ilmu apapun baik itu ilmu bisnis, ilmu politik dan ilmu lainnya adalah suci. Ilmu itu menjadi tidak suci apabila orang yang menggunakannya untuk kejahatan. Untuk kami, desain adalah lebih dari hanya hasilnya, adalah idenya yang tak terhingga, dan tidak ada yang bisa mematok harga murah untuk ide apapun. DESAIN YANG GRATIS DAN MURAH “MEMBUNUH” SENI DESAIN? 


In any era there is always a case where some people are trying hard to destroy something. All around the world we could see it. In this case we are going to see a problem which occur in the art subject, especially in Design.  We noticed that every thing in this great world needs design, from just a cup of glass, books, t-shirt etc. We have been in this business for over a year now, and the way we see it here in Indonesia they say that it is just a thing that everybody can make. We can’t blame them for having a mindset like this cause of their lack of information etc. but what really bothers us is where there is an institution that is involved in the design area and is killing the art of design. The question is: How do they “kill” the art? Killing the art of design comes in many forms such as “free design, cheap design etc.” after we confirmed them about this, their reasons to do so is always the same “we are just trying to make a living” or “it’s just business”. This statement is  unacceptable, you shouldn’t harm others to make a living, you don’t harm others and say it’s “business’s fault”. Any knowledge whether it is business knowledge, politics knowledge or any kind of knowledge is holy/clean/good, it become evil when the people who use it is evil. For us design is not just the outcome or the result, it’s the idea that is infinity, and you can never put a cheap price on any idea. Cheap and free design kills the art of design, you choose.. ROOT ARTWORK –Passionate Design-
 


ROOT ARTWORK –Passionate Design-

Jumat, 20 Agustus 2010

introduction root art work



    “Passion & Dedication“ Menjadikan motto  Root – art work bekerja dengan proses cepat dan tepat, kami yakin dapat membantu Anda untuk memberikan solusi dalam bidang komunikasi visual secara profesional. Kami memberikan motivasi dan keyakinan pada instansi Anda untuk maju dan berkembang. Root – art work siap berinovasi di era teknologi informatika.

Dengan paduan antara Designer, IT dan Fotografer yang berpengalaman dapat menghasilkan solusi desain yang terbaik.

    Kami menyadari bahwasanya design di Indonesia telah berkembang sedemikian pesatnya namun kurangnya penghargaan dari dalam negri yang membuat designer-designer Indonesia memilih untuk berkreasi di luar negri. Misi kami adalah untuk memajukan dunia seni pada umumnya dan design secara khusus agar desain dapat lebih dihargai, sehingga design Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negaranya sendiri.

"Passion & Dedication" is Root Art Work’s motto so that the design process is quick and accurate, we believe we can help to provide solutions in the field of visual communication as a professional. We provide the motivation and confidence in your institution to grow and progress. Root Art Work is ready to innovate in the era of information technology.

With a blend between the experienced Designer, IT and photographers who is able to produce the best design solutions.

Root Art Work realize that design in Indonesia has grown so rapidly but the lack of respect from within the country itself,  makes the Indonesian designers chose to work abroad. Our mission is to develop  the art world in general especially the design world so that design itself can be better appreciated, thus making design in Indonesia a respectable thing.